Jumat, 10 Januari 2014

Journey Part 1



Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah maha teliti dan maha mengetahui.
(Quran, Al Hujurat – 13)

Selalu teringat akan surah ini. Mengingatkan untuk saling mengenal dan melakukan perjalanan.
Sejak kecil, sangat senang ketika diajak bepergian… bahkan meskipun itu hanya ke desa sebelah. Paling menyenangkan saat menyebrang dari pulau tempat tinggal kami. Setelah membaca salah satu buku Gola Gong, tentang pengalamannya mengelilingi Asia dengan bersepeda, dan mitos ari-ari yang dibuang ke sungai menjadi salah satu alasan ‘kesukaannya bepergian’, membuat saya pun suatu hari bertanya ke bapak, ari-ari saya dibuang kemana? Bapak saya menjawab singkat ‘laut’. Jawaban itu meyakinkan saya untuk menjadikan bepergian sebagai hobby :D
Sejak awal kuliah, saya menempelkan peta Indonesia di kamar kosan untuk memvisualisasikan bahwa suatu hari saya akan menjelajah meskipun belum terpikirkan bagaimana caranya. belakangan, peta dunia pun saya tempelkan. Saat ini saya sudah mendatangi hampir separuh dari daerah atau pulau besar di Indonesia. Sekarang belum akan menceritakan bagian itu. Tapi akan melintasi luar Indonesia dulu hehe…
Selain ingin mengunjungi kota suci Makkah, negara pertama yang ingin saya datangi adalah Afrika Selatan. Kenapa? Karena saat SMA saya membaca satu artikel di majalah Aneka Yess, saat itu artisnya adalah Titi Kamal yang mengunjungi Afrika Selatan… konon di sana ada sebagian besar keturunan Bugis-Makassar, Keturunan Syekh Yusuf. Saya ingin kesana.
Mimpi itu saya simpan hingga saat ini. Tetapi kita tak pernah tahu, kemana takdir akan membawa…
Dan akhirnya, negara pertama yang saya kunjungi adalah Malaysia, trus ke Bangkok. Semuanya berawal dari niat membuat paspor di awal tahun 2013 bersama seorang sahabat. Kemudian di bulan september saya dan seorang rekan kerja mengalami mimpi (mimpi saat tidur) yang sama tentang perjalanan ke daerah antah berantah.. dan tanpa pikir panjang, beberapa hari kemudian kami langsung booking tiket dan komitmen mengumpulkan uang selama 3 bulan untuk membayar tiket dan mempersiapkan uang untuk perjalanan itu.
Rekan kerja itu bermimpi, bahwa dalam perjalanan kami bertemu teman seperjalanan, laki-laki, yang akan menjadi teman dalam mencapai misi di perjalanan. Kami mencoba untuk percaya, bahwa orang itu mungkin benar-benar ada.
Kuala Lumpur, Penang, Bangkok dan Hat Yai… banyak hal yang kami temukan disana, dan seperti di dalam mimpi itu, akhirnya kami benar-benar bertemu dengan seseorang yang menjadi tokoh kunci yang membawa kami hingga ke Bangkok :)

2 komentar:

  1. Mari kita bermimpi lagi... lalu melanjutkan perjalanan segera setelah sen demi sen terkumpul... hahahaha

    BalasHapus
  2. Kapan kita 'jalan' lagi? hahahahahah

    BalasHapus