Jumat, 22 Januari 2016

Makassar-Merauke (MM) Relationship

Saya dan suami adalah pasangan LDR, dengan spesifikasi MMR (Makassar-Merauke Relationship).
Setelah kurang lebih setahun kami MMRan, baru kali ini kepikiran untuk menuliskan pengalaman terkait. banyak hal yang kami pelajari dari proses ini, setidaknya ada tahapan yang kami lewati. masa awal adalah masa mengharu biru yang membuat pikiran jadi 'ngehang', kemudian masa penerimaan dan sekarang ini Insya Allah sudah ada di masa 'realistis'. yup realistis dengan keputusan yang kami pilih dan tanggung jawab yang kami emban sebagai pasangan.

Ternyata proses penyesuaian ini tidak stagnan tapi seperti berulang, tergantung dengan kondisi dan perubahan apa yang terjadi. masa kehamilan tanpa pasangan ternyata cukup membuat kami sempat kembali ke tahapan awal yang mengharu biru, bingung dengan apa yang harus dilakukan dan membayangkan apa yang akan terjadi nanti. tetapi ternyata dengan komunikasi kami yang semakin efektif membuat proses ini menjadi menarik dan menguatkan kami sebagai pasangan untuk melewati tahapan demi tahapan hingga pada tahap realistis, sehingga bisa lebih logis dalam membuat keputusan hingga menentukan dan memperbaharui visi keluarga kecil kami.



Semoga selanjutnya tetap dapat belajar dan berkembang bersama sebagai pasangan yang utuh meski MMRan, saya yakin diluar sana cukup banyak pihak yang mengalami hal yang sama.

Sampai jumpa di pembahasan LDR berikutnya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar