Minggu, 14 Februari 2016

Komunikasi kami sebagai MM Relationship (Pasangan LDR)

kurang lebih beberapa bulan yang lalu, saya menawarkan kepada suami untuk komunikasi sebanyak 4 x sehari, dengan waktu subuh/pagi, siang, sore dan malam hari sebelum tidur. komunikasi wajib yang saya rasa perlu kami jalani diluar komunikasi atau telponan untuk urusan lainnya.

semuanya tidak otomatis berlangsung Lancaarrr.
di awal saya sering lupa dengan jdwal yang saya tawarkan, karena beberapa hal entah karena kesibukan di kantor atau memang benar-benar lupa hehehe. terkadang, di kondisi tertentu hal ini tidak bisa kami jalani, contohnya saat suami harus dinas di daerah yang no signal. atau sesekali saat kami 'silang pendapat' (heheh bahasanya), atau salah satu dari kami ngambek, jadilah seharian komunikasi itu terputus. terputus dalam artian tidak telponan, kadang hanya smsan untuk mengabarkan posisi.

suatu hari, suami marah sekali karena saya bangun telat dan jadinya telat pula sholat subuh. ngambek lah saya karena merasa tidak dipahami kondisinya. kami saling bertahan untuk tidak saling menghubungi seharian, hingga keesokan harinya. tapi masya Allah perjuangannya berat kaliiiiiii... semalaman gak bisa tidur dengan berbagai pikiran aneh-aneh bin lebay. bayi dalam kandungan saya pun ikut menemani keresahan saya yang gak bisa tidur. bertekad untuk tidak telat sholat subuh lagi, sampai akhirnya saya tetap bisa tertidur sekitar jam 3.30 subuh dan bangun lagi pas jam 5 untuk sholat subuh. hihihihii
ternyata bukan cuma saya yang gelisah, doi pun gelisah sehari semalam hahahaha, karena tiba-tiba ada rutinitas yang hilang. tidak ada cerita dan candaan yang biasa kami lewati setiap harinya.

sampai akhirnya kami berdua menyerah, menyerah untuk mempertahankan ego masing-masing. ajaibnya, rasa kangen itu langsung menyeruak, kami sama-sama tertawa di ujung telpon, saling menyalahkan satu sama lain sambil menertawakan diri masing-masing.

Terimakasih Allah untuk nikmat cinta yang telah Kau berikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar